Bapakku tercinta

Wajah lelahmu, 
sungguh ingin ku peluk, 
tetes peluhmu 
sungguh ingin ku susut.

Keluh kesah runtut terkata
membuncah rasa yang terlalu lara.
Rasa tertekan yang meraja
peristiwa yang bertahun mendera.

Bukan ku tak mau dengar kisahmu
aku hanya tak mau mengulang salahku.
Terlalu dalam kurasa yang tak seharusnya
mencuatkan benci yang tak semestinya.

Aku sudah dewasa, Pak
aku bisa memutuskan
aku tak akan memihak siapa
aku tak akan menambah bara.

Aku pun lelah, 
lelah berpeluh
pun jengah
untuk mengeluh.

Susahmu selalu menjadi susahku
Bahagiamu selalu menjadi utamaku
Hanya doa yang bisa kupanjat
dikaruniakan bahagia dan sehat
diberkahi sepanjang umur
dalam segala tingkah laku
dan tiada lagi duka laramu
semoga yang ada bahagiamu selalu.
dari anakmu, yang selalu mencintamu

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Journey (1)

Cerita Semesta

me guapo