Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2012

Takdir & Ikhlas

Takdir adalah ketetapan Alloh yang telah ditentukan bahkan sebelum kita ada di dunia ini. Jauuuuh dari sebelum terciptanya dunia galaksi ini. Ikhlas adalah sikap menerima dengan legawa tanpa gundah dan desah apapun yang terjadi, senang gembira dan bahagia *elhoh kok bagus smua, maupun duka nestapa dan siksa. Seorang teman pernah mengatakan pada saya, Kita ini hanya wayang, yang menjalankan semua yang telah dipastikan dalam Lauh Mahfudz. Namun yang mengusik hati saya adalah dia jadi tidak berjuang. Pasif. Padahal bukankah kita tidak pernah tahu takdir kita? bukankah takdir adalah menjadi "takdir" ketika telah terjadi? kenapa tidak kita berusaha maksimal, sehingga setidaknya dengan usaha maksimal, apabila tidak berhasil kita bisa mengatakan bahwa itu takdir. Tidak adil saat kita mengatakan itu takdir padahal kita tidak pernah berusaha. Tapi kemudian saya menyadari sesuatu. Bahwa saya yang merasa berusaha sebenarnya saya kurang usaha. Sedangkan dia yang pa

Rindu

Rasa ini melanda lagi Ingin bertemu dan beradu Namun jeda ini Dada tak mampu lagi Untuk menahan perjumpaan denganmu Published with Blogger-droid v2.0.4

duatigadesember

Gambar
Sudah lama siy..tapi memori yang ini sungguh ingin kusimpan. Pada hari itu di meja kantor terdapat bungkusan coklat. Sudah merasa siy..ini pasti dari teman-teman, Wiwin, April, Yona dan Iput. Bukan dukun atau sok tau, tapi paket ini bungkusannya rapi. Aku kenal betul gaya membungkusnya. Pasti Wiwin yang membungkus. Sempat ragu untuk membuka bungkusan coklat tersebut. Tapi rasa-rasanya penasaran. Tapi takut juga kalau salah kirim. Entah kenapa tergerak juga tanganku untuk membukanya. Isinya tas. Ku cari-cari tapi tak ada kartu atau surat apapun di dalam bungkusan. Karena penasaran ku cari ke dalam tas. Dan ternyata memang ada kartu ucapan ultah dari Wiwin, April, Yona dan Iput. Huaaaaa..terharuu, pingin nangis, terimakasih semuaaa. Tahu sekali mereka kalau aku tak mau dan mampu membeli tas berharga ini. Tak perlu kulihat harga. Namun yang jelas ketulusannya pasti lebih dari yang bisa diungkapkan dengan kata-kata. I love you girls. Muuaaahhh.. Published with Blogger-droid v2.0.

Pohon Cinta

Rumah itu tak pernah absen kukunjungi.Nyaman dan hangat. Penghuninya seorang Nenek bertubuh mungil. Sang Nenek sangat ramah. Memandangnya selalu nampak teduh. Melihatnya tersenyum aku jadi aman. Nyaman. Tenang. Daya tarik yang lain adalah sebuah pohon yang begitu gagah melindungi rumah itu. Daunnya hijau menyegarkan mata. Tak pernah coklat mengering. Sekalipun tak pernah gugur helai daunnya. Bulan berganti tahun. Sang Nenek menemui Sang Pencipta. Ku dengar dia meninggal karena sakit jantung. Namun sang Nenek meninggal tersenyum. Barangkali bahagia hendak berjumpa dengan Kekasih dan kekasihnya. Lama tak berpenghuni, sang Pohon mulai lesu. Tetap tegak namun tak kokoh. Diam seperti tak punya jiwa. Seperti ruhnya tercerabut bersama perginya sang Nenek. Penghuni yang ditunggu datang di suatu siang. Penghuni barunya rupanya keponakan jauh sang Nenek. Anak-anaknya tak ada yang mau tinggal di tempat terpencil  nan suram. Hanya sang keponakan jauhlah yang bersedia. Alasan

Pohon Cinta

Rumah itu tak pernah absen kukunjungi. Nyaman dan hangat. Penghuninya seorang Nenek bertubuh mungil. Sang Nenek sangat ramah. Memandangnya selalu nampak teduh. Melihatnya tersenyum aku jadi aman. Nyaman. Tenang.  Daya tarik yang lain adalah sebuah pohon yang begitu gagah melindungi rumah. Daunnya hijau menyegarkan mata. Tak pernah coklat mengering. Sekalipun tak pernah gugur helai daunnya. Bulan berganti tahun. Sang Nenek menemui Sang Pencipta. Ku dengar dia meninggal karena sakit jantung. Namun sang Nenek meninggal tersenyum. Barangkali bahagia hendak berjumpa dengan Kekasih dan kekasihnya. Lama tak berpenghuni, sang Pohon mulai lesu. Tetap tega namun tak kokoh. Diam seperti tak punya jiwa. Seperti ruhnya tercerabut bersama perginya sang Nenek. Penghuni yang ditunggu datang di suatu siang. Penghuni barunya rupanya keponakan jauh sang Nenek. Tak ada yang mau tinggal di tempat terpencil  dan suram. Hanya sang keponakan jauhlah yang bersedia. Alasan lain dia dan keluargan

Hujan Rindu

Akan selalu mengingat saat Hujan menemaniku bersamamu Berhenti sejenak hikmat Tak bicara hanya bisu Sore yang selalu ku ingat Hujan deras menganak sungai Kau dan jaketmu menyekat Hujan yang seolah bertikai Manakah kini saat itu Saat kata tak bermakna Dan diam lebih mendayu Riuh dalam dada Aku merindumu Kau yang setia membagi senyum Menungguku di ujung harimu Untuk memulai pagiku Aku rindu. Published with Blogger-droid v2.0.4

"Konsumen, Konsumsi dan Konsumtif"

Kali ini saya lagi jalan2 di Plasa Senayan. Lagi ada great sale katanya tapi yaaa gitu deh..se'great2'nya sale alias segedhe-gedhenya obralan masiiih aja mahal menurut saya. Banyak banget jenis diskonnya. Dari diskon 50%, diskon pada item kedua, hingga beli satu dapat satu. Item atau barangnya pun beragam, dari jam tangan, underwear juga upperwear, maksudnya baju luaran, blazer dkk. Mata saya sempat melirik jam tangan yang harganya 1.500.000 huwikss..mahaaallnyaa..diskonnya 30% yang artinya harganya menjadi satu jutaan deh. Masih mahal juga menurut saya. Etapi kata temen saya itu murah. Biasanya lebih mahal daripada itu. Ketika saya melontarkan pertanyaan apakah dia akan membeli jam dengan harga segitu dijawab iya, tapi tentu saja jamnya tidak dipake sehari-hari. Jam yang dia pakai untuk sehari-hari adalah yang harganya seratusan ribu, tambahnya lagi. Untuk produk seperti tas dan baju tentu saja dia tidak akan mau membeli seharga itu, ga worth it katanya. Saya tentu saja

~Miss Julie~

Salihara, 2 Juni 2012 Hari ini saya menonton pementasan yang menawan yg diperankan oleh mbak Ine Febriyanti, mas Arswendi Nasution dan mbak Reni Adhitama sebagai Nona Julie, pelayan Jean dan Christine. Cerita mengenai seorang nona muda keturunan bangsawan yang bergaul dengan para rakyat jelata dan ingin menjadi bagian dari kehidupan rakyat biasa. Sedangkan sang pelayan, Jean, rakyat jelata yang berselera tinggi dan ingin menikmati kehidupan sebagai seorang bangsawan. Hingga di satu malam hari perayaan musim panas, mereka melakukan hal yang membuat mereka tak bisa tinggal lagi di rumah tuan bangsawan. Cerita ini kurang lebih menggambarkan ketidaksempurnaan manusia. Ada sisi baik dan ada sisi buruk. Julie yang cantik ternyata mudah terperdaya ketampanan Jean. Jean yang sopan dan patuh secara sembunyi-sembunyi menikmati anggur mahal Tuan Bangsawan. Dan Christine yang religius pun mau saja menerima suap dan menutup mata pada pencurian yang dilakukan Jean. Pesan moral yang saya tang
Published with Blogger-droid v2.0.4
Published with Blogger-droid v2.0.4