Pernah suatu ketika katamu, badai besar menghampirimu, memporandakan telaga indahmu, melenyapkan suasana teduhmu. Beri waktu padaku, untuk sejenak mengeluh. Kau tepati itu. Kesenangan pun singgah, menyeruak menghapus gundah, menyusut airmata, menggantinya menjadi tawa. Kau pun berkata, sudah seharusnya. Karena roda tak diam. Roda terus berputar, merangkak, mendekat tujuan. Kali ini kabut turun lagi, kedukaan yang pekat, tak terlihat pagi, tanah pun tak bersekat. Ku bersiap berikan waktu, kau bilang takkan lagi mengeluh. Kau bilang, pada dirimu saja, tenang Dev, kau berkata telagamu telah poranda, teduhmu pernah sirna, terparah pernah kau rasa, Kau pun berkata kabut ini pasti kan tiada, kan berganti indah, seperti dulu saat, bahagia menyapa, menyimpul tawa. Tenang Dev, aku berjaga untukmu, kata dia aku selalu disini mendengarmu, kata dia Kembali kau berkata, yang harus kaulakukan