Tenang, Dev!

Pernah suatu ketika katamu,
badai besar menghampirimu, 
memporandakan telaga indahmu,
melenyapkan suasana teduhmu.
Beri waktu padaku, 
untuk sejenak mengeluh.
Kau tepati itu.

Kesenangan pun singgah, 
menyeruak menghapus gundah, 
menyusut airmata,
menggantinya menjadi tawa.
Kau pun berkata, 
sudah seharusnya.
Karena roda tak diam.
Roda terus berputar, 
merangkak, 
mendekat tujuan.

Kali ini kabut turun lagi, 
kedukaan yang pekat, 
tak terlihat pagi, 
tanah pun tak bersekat.
Ku bersiap berikan waktu, 
kau bilang takkan lagi mengeluh.

Kau bilang, 
pada dirimu saja, 
tenang Dev, kau berkata 
telagamu telah poranda, 
teduhmu pernah sirna, 
terparah pernah kau rasa, 
Kau pun berkata
kabut ini pasti kan tiada, 
kan berganti indah, 
seperti dulu saat, 
bahagia menyapa, 
menyimpul tawa.

Tenang Dev, 
aku berjaga untukmu, kata dia 
aku selalu disini mendengarmu, kata dia
Kembali kau berkata,
yang harus kaulakukan mendekatlah, 
pada Pencipta telagamu,
mendekatlah lebih lebih dekat, 
pada yang Maha Menjaga, 
berlarilah kalau mau, 
kepada yang Maha Ada, 
kepada yang Maha Memaafkan,
semua kau katakan, 
pada dirimu saja.

Medio Sept, 26th 2012
~tak semua yang kau baca adalah yang benar~

Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Journey (1)

Cerita Semesta

me guapo