ke-Bahagia-an

Assalaamu'alaikum warrohmatullohi wabarokatuh, 

Pagi cerah, pagi yang indah, hal yang membahagiakan bagiku. Karena pak bos rapat jam 8 pagi. otomastis aku harus datang paling enggak jam setengah 8 untuk buka kantor dan nyiapin bahan. Dan bila saja hujan, itu bukan hal yang menyenangkan karena saya tidak akan bisa ijin, hmmm bisa dibantai aku. hihihi.. Satu hal lagi, aku belum membeli payung! Mungkin itu alasan terbesar untuk aku berbahagia, karena hari cerah akan sangat membantu untuk sampai di kantor lebih cepat. And I am faster than usual. yeay. Sesaat kemudian mendung mulai datang. tak lama turun hujan lebat sekali. alhamdulillaah twitku.

Di ujung sana, seseorang sedang sebal setengah mampus pada matahari yang tak bersalah itu. Hal ini disebabkan dia sedang cuti dan sedikit tidak enak badan. Menurutnya matahari membuatnya semakin sakit. Cuaca mendung dan mungkin hujan akan lebih baik baginya. Hal itu sangat membantunya dengan tidak perlunya dinyalakan ac yang membuatnya makin sakit, tapi kalau tidak dinyalakan dia akan mati *edisilebay mati kepanasan maksudnya. Huh. Agak siang mendung datang, dan tak lama kemudian hujan pun turun, hatinya pun bersorak. horray! sleep well every body!! update status fbnya.

Salah satu cerita di atas adalah fiktif belaka, namun itu adalah gambaran betapa definisi kebahagian itu tergantung dari karakter orang tersebut, kondisi, lokasi, dan situasi. Bukan bualan belaka lho. Orang yang sedang ditugaskan di hutan akan sangat senang bila mendapatkan sinyal untuk bisa menghubungi ibunya. Seorang anak remaja akan sangat senang bila tidak ada sinyal agar ibunya tidak bisa menghubunginya ketika dia sedang berkemah dengan serombongan teman remajanya. Lihatlah betapa kebahagiaan itu sangat subyektif.

Kebahagiaan adalah sesuatu yang kita dapatkan ketika kita butuhkan. Kebahagiaan tidak sama antara satu orang dan lainnya. Hal yang membahagiakanmu belum tentu membahagiakan bagi orang lain. Namun bila orang lain berbahagia dan kita turut berbahagia maka dipastikan kita adalah orang yang paling berbahagia di dunia.

Ikut berbahagia ketika orang lain berbahagia adalah tingkat tertinggi dalam bahagia itu sendiri. Tidak terpaksa dan tidak terbatas pada orang-orang tertentu. Tidak dibatasi oleh ketidaksukaan terhadap seseorang, dan tidak dibatasi konteks kebahagiaan itu sendiri. Kemampuan untuk ikut berbahagia haruslah diusahakan. Langkah pertama adalah (masih menurut saya ya) adalah tidak iri akan keberuntungan, rejeki dan hal-hal menyenangkan lain yang dialami oleh orang lain. Ikut berucap alhamdulillaah ketika orang lain mendapatkan rejeki. Tahan bila ingin mengatakan hal yang negatif tentang kebahagiaan yang dirasakan orang lain. Dan yang terpenting adalah diam bila tak ada hal positif yang bisa dikatakan tentang hal menyenangkan yang dialami orang lain. Karena jangan-jangan hal negatif yang kita katakan itu berasal dari rasa iri belaka, kan gawat.

Mari saling mengingatkan. Karena sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi sekitar. Semoga kita bisa menjadi salah satunya. Aamiin.

Wassalaamu'alaikum warrohmatullohi wabarokatuh.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

The Journey (1)

Cerita Semesta

me guapo